Translate

Jumat, 27 April 2012

Kampung Lele - Boyolali

Kampung Lele, Sawit, Boyolali

Alamat : Kampung Lele, Tegalrejo, Sawit, Boyolali

SIAPA yang tidak kenal ikan Lele. Hewan berkumis itu me rupakan salah satu ikan favorit hampir semua kalangan. Se lain gurih, kandungan protein serta Omega 3 sangat banyak terdapat pada ikan ini. Bahkan, tulangnya pun bisa mencegah pengapuran tulang bagi yang memakannya.

Berikut kunjungan wartawan Koran JITU, Anwar Mustafa, Bernadetta Estu Putri dan Indah Defianti di Kampung Lele yang berada di Desa di Tegalre jo, Kecamatan Sawit, Boyolali.

Tak sulit menemukan Kampung Lele. Selain tempatnya hanya berjarak 20 kilometer dari Kota Surakarta, Kampung Lele kini makin terkenal saja. Baik lokal, nasional bahkan Asia Tenggara.


Sejak dicanangkan menjadi Kampung Lele oleh Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, Juni 2006, kemudian dikunjungi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Februari 2007, Kampung Lele makin terkenal saja.

Saat itu, selain SBY beserta rombongan memanen ikan lele, juga menyerahkan subsidi benih 15 juta ekor lele dan satu juta ekor nila senilai Rp 500 juta.

Kampung Lele juga menjadi lokasi percontohan pengembangan dan pembudidayaan ikan lele oleh Pemerintah Kenya. Sejak dicanangkan sebagai Kampung Lele, masyarakat di desa itu perekenomiannya naik drastis.

“Sepuluh tahun lalu kampung ini masih berupa sawah. Perekonomian warganya juga menjadi Kampung Lele, kini mereka semua memiliki motor, bahkan mobil,” terang Yunani, 55, salah satu juragan lele di tempat tersebut

. Jika ingin berwisata di Kampung Lele bisa melihat langsung proses pembibitan, pemberian makan, hingga memanen ikan lele. Kamu juga bisa mengunjungi tempat pembuatan abon, kripik dan rambak yang semuanya dari ikan Lele.

Saat kami berkunjung ke sana pukul 08.00, warga tampak sibuk memanen ikan lele berbagai ukuran. Baik yang berukuran sedang maupun ikan lele besar yang jika diukur bisa mencapai setengah meter panjangnya.

Bibit lele ini didata ngkan langsung dari Tulungagung. Harga seeokor bibit lele berkisar Rp 100. “Setiap lahan bisa menampung 15 ribu hingga 22 ribu ekor bibit lele. Setelah tiga bulan, ikan lele siap dipanen dan dikirim ke berbagai kota di Indonesia,” kata Yunani.

Berkunjung di Kampung Lele makin terasa asyik karena sambutan masyarakatnya. Mereka dengan senang hati menerima pengunjung baik itu yang ingin membeli lele, maupun hanya untuk melihat proses pembiakan hingga panen.

Kawasan hijau Kampung Lele makin menambah betah siapapun wisatawan yang berkunjung ke tempat itu. Rasanya, meski keinginan warga untuk menjadikan kampung ini sebagai obyek wisata belum terwujud, Kampung Lele pantas menjadi lokasi tujuan wisata. (anw)

3 komentar:

  1. wah, boleh dong kapan2 ikut berkunjung...

    BalasHapus
  2. belum kak, ini masih persiapan untuk buka lapak di marketplace nya.
    maaf telat banget reply nya, fokus ke pelanggan konven jadi tidak tersentuh online nya.

    BalasHapus

Populer